Asmlkm akhi wa ukti fillah.Sebelumnya ana ingin mengucapkan Taqobballahu minna wa minkum shiyaamanaa wa shiyamakum kullu aamin wa antum bil khoir.Minal aidzin wal faidzin.mhn maaf lahir n batin.Semoga amal ibadah yang kita lakukan sepanjang bulan ramadhan ini diterima oleh Allah SWT.
Menyoroti tradisi Lebaran tahun ini,rasanya tidak akan jauh berbeda dibandingkan hari2 sebelumnya.Semua orang tua dan muda bergembira bersama menyambut datangnya hari kemenangan ini.Mal2 n pusat perbelanjaan sontak menjadi penuh n ana yakin pada malam ini merupakan puncak dri arus "mudik" ke tempat2 tersebut.
Tapi pernahkah kita sadar tentang nasib saudara2 kita yang tidak seberuntung kita.Mereka mungkin mendapatkan zakat fitrah dari kita.Tpi kebanyakan dari kita menganggap memberi mereka zakat hanya sekedar kewajiban.Kita membelanjakan uang sampai ratusan ribu demi baju Lebaran sedangkan dalam memberi zakat kita hanya mengeluarkan mgkin cma 15 ribu.Kadangkala malah batas minimal pembayaran zakat itu yang kita pilih.Yah sekedarnya lah.Padahal itu hanya batasan.Tidak menjadi patokan.Jadi amat ironis pemborosan yang kita lakukan.
Fenomena jga yang terjadi adalah semakin "lenyapnya" orang2 yang pergi ke masjid.Sekarang yang sholat itu2 saja.Malah ada yang saking ironisnya,seorang jamaah melakukan 3 tugas.Adzan,iqamah,n imam dengan makmum seorang penjaga masjid.Ibnu Mas'ud sahabat Nabi yang mulia mengingatkan.Seburuk2 umat adalah yang mengabaikan hak Allah(beribadah) kecuali hanya di bulan Ramadhan.Naudzubillah.
Marilah kita sejenak merenungkan ini.Pantaskah ini kita lakukan?Pantaskah kita berfoya2 padahal saudara2 kita mgkin kyk di Tasikmalaya yang baru mengalami musibah gempa memikirkan tempat tinggal aja dah sulit.Pantaskah kita kembali meninggalkan Allah dan menghindari jamuannya 5 kali sehari di rumah-Nya yang mulia?
Mari kita kembali mengacu pada teladan kita,manusia yang paling disayangi Allah,sayyida anbiya wal mursalin Rasulullah SAW.Kalau sudah berbicara tentang beliau tidak akan habis-habisnya.Ana uhibbuka fillah ya Al Mustafa.Beliau pernah bersabda Laisal liman labisal jadid walakinnal 'ieedu liman thoo"atuhu yazid(Berhari raya bukanlah bagi orang yang berpakaian serba baru tetapi berhari raya adalah bagi orang yang taatnya bertambah)
Para sahabat bertanya-tanya ada apa gerangan yang menunda kedatangan beliau. Rupanya di perjalanan menuju masjid,beliau melihat ada seorang anak kecil yang sedang menangis terisak-isak. Padahal, teman-teman sebayanya bersukaria dengan berbusana serbabaru dan bagus-bagus.”
“Kenapa kau menangis sendirian wahai anakku, padahal hari ini kan hari bergembira,” tanya Nabi SAW kepada bocah malang tersebut. ”Bagaimana aku tidak menangis, mereka punya pakaian baru,punya uang jajan banyak,habis makan enak,sedangkan aku…,aku enggakpunya apa-apa,” jawab bocah itu polos tanpa menoleh sedikit pun orang yang menyapanya.
”Memangnya ayah-ibu kamu ke mana?” tanya Nabi ingin tahu penyebab kesedihannya. ”Ayahku sudah meninggal, ibuku kawin lagi, dan harta kekayaan peninggalan almarhum ayahku sudah habis oleh ayah tiriku,” kata anak itu dengan isak tangisnya yang kian menjadi-jadi.
Mendengar ucapan anak itu,Nabi membelai kepala anak yatim tersebut dengan kasih sayang,menyapanya dengan lembut dan berkata, ”Bagaimana seandainya Fatimah Az-Zahra jadi kakakmu,Ali bin Abi Thalib jadi abangmu, dan Hasan-Husein jadi saudaramu, sedangkan aku jadi ayahmu,apakah engkau mau?” Ucapan Rasul tersebut membuat sang bocah yang sedang terisak itu berhenti dari tangisannya.
Dia kaget, jangan-jangan yang sedang mengajaknya berbicara adalah Rasulullah. Dia baru sadar ketika menengok dan ternyata benar saja, manusia mulia yang sedang mengajaknya bicara adalah Rasulullah Muhammad SAW.
”Tentu saja saya mau banget dan senang sekali,ya Rasulullah…”seru anak itu gembira dan seketika isak tangisnya berubah menjadi senyum dan tawa kebahagiaan. Rasulullah langsung membimbing anak tersebut ke rumah beliau, lantas dimandikan, dipakaikan pakaian yang bagus sebagaimana pakaian yang digunakan cucunya,Hasan dan Husein serta diberikan uang jajan secukupnya.
Setelah itu, anak tersebut bergabung dengan teman-teman sebayanya dengan wajah ceria dan senyuman kebahagiaan, sementara Rasulullah meneruskan perjalanan menuju masjid untuk mengimami salat Idul Fitri. Kisah Rasul memang penuh dengan kisah-kisah keteladanan dan kepedulian serta kasih sayang terhadap sesama, begitu juga dengan para sahabat beliau.
Lalu bagaimana dengan kita?Di sana masih banyak yang perlu pertolongan kita.Percayalah saudaraku,ada kenikmatan tersendiri di hatimu saat engkau membantu mereka n melihat mereka bergembira karena pemberianmu.Niscaya hatimu akan menjadi lembut n semakin besar rasa bersyukurmu pada Ar Razzaq Maha Pemberi rejeki.
Mudah2han dapat kita laksankan.Ingat ilmu tanpa amal bagaikan keledai(himar) yang membawa kitab2 tebal seperti sindiran Allah pada kaum Yahudi sedangkan amal tanpa ilmu dapat menjurus ke bi'dah dan kesesatan.Wallahualam bis shawab.Wassmlkm wr wb
1 komentar:
MasyaAllah.. Subhanallah Ya Kak..
Posting Komentar